Friday, December 21, 2012

Daftar link teman

Setalah sekian lama saya tidak posting pada blog ini, maka mulai saat ini saya berjanji sedikit akan selalu posting apa saja yang penting berguna :)

Berikut beberapa link/alamat url/website dari teman :
1. Blog Labkom MTsN Pasiripis
2. Website MTsN Pasiripis

Thursday, November 22, 2012

"kekasih itu tetap kamu"


gerimis tipis masih menjadi selimut sepanjang jalan menuju pulang.
aku biarkan tetes-tetesnya menyatu dan jatuh di ujung daun ilalang.
tangisku pecah di benak sunyi, tentu tak peduli orang memandang.
kembali aku ingat alasan mengapa mimipi kita buang.
kau sebut aku lelaki yang malang yang terlambat datang...
dan membiarkan kumbang lain meminang...
"dik aku tarik semua sumpah setiaku lewat jerit elang
dan biarkan saja aku tetap mabuk kepayang"


"ajal bidadari"

ujung-ujung daun padi menusuk perihku... dan ladang kita tinggalkan saat panen hanya hitungan hari... terkenang aku bulir-bulirnya yang sekarang berubah menjadi air mata...
"Kang... maut adalah karibku, dan keranda adalah impian masa aku kecil" lirihmu sambil menelan ludah luka.
"dik aku sangat iri padamu.... kau bahagia sekali menyongsong takdirmu" timpalku seperti tercekik
"Kang... ijinkan aku mendahuluimu...... kita mungkin kan bersua... atau mungkin kau akan lupa...." tangismu pecah
"Dik, berangkatlah tanpa bayangan... agar kau tak merasa bersalah tinggalkan aku" hiburku dengan bahu terguncang
"kang... ijinkan aku menjadi bidadarimu....." tersenyum menatap sendu,
"selamat jalan dik..... tunggu aku disana" harapku tenggelam dalam raung kesakitan



"Gelisah Ombak"

kau bertanya lagi tentang laut.. padahal berkali aku katakan "aku benci laut", pantainya penuh kerikil yang menulis perih di lembaran sejarahku, deburnya memacu detak jantungku ke ujung sesal, dan anginya selalu membisikan kutukan cinta. stt,, kau tahu aku selalu menjauhinya, karena disana aku yakin ada cerita-cerita kelamku, ada mantra-mantra hitam yang tak sempat aku lapalkan.... aku berharap, kau tak bertanya lagi tentang itu, tapi jika kau bersikeras, kunjungilah pantainya, kau akan akan menemukan namamu yang telah aku cabik-cabik sebagai syarat bahwa aku telah  meninggalkanmu...



"Jejak aib di sudut sejadah"

oleh Ence Ali Sajidin pada 29 Agustus 2012 pukul 23:17 ·

Tuhan, dengarkanlah lagi lisanku yang teriris ilalang
berlaksa kalimat manis terhidang dalam piring kencana
namun mengecap pahitlah yang terasa...

sejatinya aku menghamba..
namun diberanda aku meraja
menghardik cinta dan doa

Tuhan, pasti Engkau tak pernah berhenti mencintaiku
Kau beri aku jasad agar ruhku bersemayam
dan Engkau selalu tahu bahwa aku menyakitinya

ampuni aku
mestinya santun kumeminta
namun etika tak ku punya

Tuhan satu lagi...
memuja-Mu adalah kehendakku...




"Aksara yang bercumbu"
 oleh Ence Ali Sajidin pada 7 Agustus 2012 pukul 16:07

aku selalu menikmati dunia ini. karena selalu saja aku terperanjat dengan tulisanku sendiri, memang dunia aksara adalah misteri bagiku (seperti juga misteri dirimu, dik), sering aku selipkan sebagian roh-ku kedalamnya, agar kalimat-kalimat itu berbisik, menangis dan mengenggam dengan jemarinya, aku sangat menikmatinya... dan aku yakini kenikmatan ini bagian dari sedebu nikmat-Mu... yang mungkin baru bisa aku kecap. terima kasih untuk Yang Maha Indah.....


kau masih menyimpan aku dalam otakmu

oleh Ence Ali Sajidin pada 15 Juni 2012 pukul 23:09 ·

Aku masih di sini, menangis untuk mataku yang selalu kering, untuk lirikan liarku yang memandang bunga tanpa pedulikan durinya nanti akan menusuk bola mataku. kau akan memaklumi aku, yang menulis lembaran hidup dengan coretan tanpa makna, kata-kata yang mati, kalimat hampa nan sia-sia.yah, aku sedang menulis sejarahku sendiri, sebagai debu di lingkaran badai... dan berharap nanti pelangi berhianat pada warna, agar aku -debu- menjadi bagian terindahnya.selimuti aku pelangi meski aku tahu kau juga hanya banyangan saja.

aku masih disini, mencintai dengan setengah hati, karena terlalu gegabah jika aku beri kau sepenuh hati. saat itu memang benar awalnya kita tidak bicara cinta, hanya sebuah wacana kecil tentang aliran sungai yang melintas kota, tentang pucuk daun teh yang terlewat tak terpetik dan tentang guraun gembala kerbau peniup suling.... sekali lagi tidak ada rasa, tidak ada cinta. hingga aku terjebak di dasar harapmu... aku menyerah,aku serahkan separuh hatiku dan ku terima setengah belahan hatimu.

aku masih disini, memintal benang kehidupan untuk ku jadikan kain kafanku sendiri. belajar menulis kaligrafi indah untuk namaku sendiri yang nanti aku pahatkan di batu nisan. dan aku belajar menyendiri dalam sunyi dan gelap jika nanti aku harus seperti itu di dalam lahat.aku mencoba menghitung biji tasbih yang tercecer, terjatuh dan terpental, seberapa banyak nama Tuhan yang aku lupa. tentang ini aku jelas aku tak bisa bernegoisasi....

aku masih disini, bersumpah serapah pada hari dan kalender dinding, yang mengejar detak jarum di arlojiku. aku berjalan cepat  dalam titian waktu, berharap waktu terinjak rencanaku. keluar dari karat jeruji yang menelikungku.tapi aku masih di sini...

kau tetap di sana kan?


"Tuhan, aku tidak sedang sendiri bukan?"

oleh Ence Ali Sajidin pada 23 April 2011 pukul 18:31 ·

katupkan mata coba menutup perih.. meski tetap melelehkan air hangat
telah Kau kuras airmataku Robbi.. dan hanya tersisa goresan kesakitan bola mata....

dan tanpa malu mulut lancangku bergumam:

"mungkin Kau juga tahu. tiap menit aku menorehkan rindu.
namun tak pernah terhantarkan dihadapan-Mu Robb...

"Robb... terlalu sering aku menghianati-Mu....
berulangkali aku menumpahkan semua cintaku
hanya kepada makhluk-Mu
tanpa menyisakan sedikit pun cinta
untuk-Mu......

dan di akhir pengakuan bodohku, jerit putus asaku pecah:

Robb... ambil saja "kesombonganku" aku tak pantas menggenggamnya...

(dari serpihan-serpiahn status fb)